Artikel Indagkop

Mengamankan Stok dan Harga Minyak Goreng Kaltim di Tengah Kecamuk Perang Rusia-Ukraina

07/03/2022

SAMARINDA – Turbulensi harga minyak goreng nampaknya masih akan terus menjadi isu global dalam beberapa bulan ke depan.  Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar dunia terus meroket bahkan mencatat harga tertinggi pada kisaran Malaysian Ringgit (MYR) 6.808/ton, pekan ini. Kenaikan harga ini menjadi catatan tertinggi sejak 1980.

Agresi militer Rusia ke Ukraina pun berkontribusi terhadap kenaikan  harga CPO dunia. Pasalnya, banyak negara di dunia berlomba mendapatkan CPO, karena kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak bunga matahari, minyak lobak dan minyak kedelai akibat berkecamuknya perang Rusia-Ukraina.

Kekhawatiran semakin bertambah lantaran minyak sawit juga merupakan bahan banyak produk kemasan lain seperti margarin, cokelat, hingga aneka kecantikan. Seperti diketahui, Ukraina merupakan negara penghasil terbesar minyak bunga matahari hingga mengisi 47% pasar ekspor dunia.

Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kementerian Perdagangan telah melakukan langkah-langkah antisipatif demi menjaga stabilitas harga dan pasokan minyak goreng untuk konsumsi dalam negeri.

Diawali dengan Permendag Nomor 1 Tahun 2022 tanggal 11 Januari 2022 yang mengatur tentang perluasan penyediaan minyak goreng kemasan melalui berbagai saluran distribusi baik ritel maupun pasar tradisional dengan skema pembiayaan berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Kemudian dilanjutkan dengan Permendag Nomor 3 Tahun 2022 tanggal 19 Januari 2022. Aturan ini mengatur kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14.000 per liter berlaku untuk pasar tradisional dan pasar modern.

Selanjutnya pada 26 Januari 2022, dikeluarkan aturan baru Permendag Nomor  6 Tahun 2022. Aturan ini mengatur  harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit yakni  minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan minyak goreng curah Rp 11.500 per liter.

Untuk mengendalikan ketersediaan minyak goreng dengan kebijakan satu harga,  pemerintah menegaskan telah menyediakan 1,5 miliar liter minyak goreng untuk waktu enam bulan ke depan.

Pemerintah memastikan bahwa stok minyak goreng kemasan sederhana maupun premium satu harga sudah bisa dibeli di ritel modern mulai 19 Januari 2022, dan selanjutnya juga berlaku di pasar tradisional setelah seminggu waktu penyesuaian.

Kebijakan satu harga untuk waktu enam bulan bisa dilakukan dengan suntikan dana  Rp 7,6 triliun BPDPKS. 

Tak hanya membuat kebijakan untuk stabilitas harga minyak goreng, Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi juga ingin tetap memastikan pelaksanaan kebijakan ini berjalan dengan baik dan sesuai harapan. 

Karena itu, Menteri Perdagangan secara khusus mengirimkan staf ke semua provinsi di Indonesia untuk secara intensif melakukan monitoring stok dan harga minyak goreng.

Untuk pengawasan distribusi minyak goreng di Kaltim, Menteri Perdagangan mengirimkan tiga staf hingga 14 Mei 2022. Mereka akan memantau distribusi minyak goreng hingga tingkat pengecer dan seluruh kerja pengawasan itu dibebankan kepada APBN.

Dalam upaya pengamanan produksi minyak goreng dalam negeri, Menteri Perdagangan juga mengatur domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO). 

Ketentuan ini mengatur kewajiban pasokan ke dalam negeri dari seluruh produsen minyak goreng sebesar 20% dari total kuantitas ekspor.

Sedangkan untuk DPO, yakni Rp 9.300 per kilogram untuk CPO dan Rp 10.300 per kilogram untuk olein dengan trigger price harga CPO Dumai setara dengan Rp 15.000 per kilogram.

KONDISI MINYAK GORENG DI KALTIM

Lalu seperti apa ketersediaan minyak goreng di Kaltim? Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor menegaskan bahwa stok minyak goreng di Benua Etam masih cukup aman hingga satu setengah bulan ke depan.  Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak berlebihan membeli minyak goreng, termasuk jelang Ramadan, karena stok masih cukup aman.

“Kami sudah menghitung stok.  Minyak goreng kita cukup aman hingga 53 hari ke depan,” kata Roby sapaan akrabnya, Kamis (3/3/2022).

Mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kaltim itu menjelaskan stok minyak goreng yang masuk ke Kaltim dalam kurun 14-24 Februari 2022 secara keseluruhan berjumlah 1.674.681 liter atau 1.507,21 ton.

Minyak goreng itu berada di distributor, toko swalayan pasar tradisional dan pedagang. 

Sebanyak 421.823 liter berada di Balikpapan dengan 6  produsen, 10 distributor, 3 sub distributor, 41 pengecer.

Minyak di Balikpapan ini juga memasok kebutuhan minyak goreng di Penajam Paser Utara dan Paser.

Berikutnya Berau 91.228 liter dengan 2 produsen dan 4 distributor. Bontang 2.844 liter dengan 1 produsen dan 1 distributor. 

Kutai Kartanegara 52.071 liter dengan 1 produsen, 1 distributor dan 48 sub distributor. 

Kutai  Timur 6.593 liter dengan 1 produsen, 1 distributor    dan 6 sub distributor. Penajam Paser Utara 760 liter dengan 1 produsen, 1 distributor dan 1 sub distributor.

Terbesar berada di Samarinda yakni 1.099.362 liter dengan 11 produsen, 21 distributor, 10 sub distributor dan 46 pengecer.

Samarinda juga menjadi penyuplai kebutuhan minyak goreng di Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Bontang dan Kutai Timur.

Rata-rata pasokan minyak goreng masuk ke Kaltim pada 14-24 Februari 2022 adalah 118.762 liter atau 106,8 ton per hari. Sedangkan kebutuhan harian minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari. 

“Itu artinya, pasokan minyak goreng yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltim. Jadi sekali lagi, masyarakat tidak perlu panik dengan membeli minyak goreng secara berlebihan,” pesan Roby.

“Masyarakat harus tetap tenang, karena stok aman. Jangan sampai panik, karena itu justru akan menjadi santapan oknum yang hanya mencari-cari kesempatan dalam kesempitan,” tegas Roby lagi.

Menurutnya, para penimbun akan rugi sendiri, sebab selain akan ditindak, stok minyak goreng yang baru juga akan terus masuk ke Kaltim. 

Penting juga untuk diketahui masyarakat bahwa ketahanan stok minyak goreng di semua daerah di Kaltim masih cukup aman.

Di Balikpapan realisasi diterima sebanyak 421.823 liter (379,64 ton). Jumlah penduduk 664.201 jiwa dengan kebutuhan minyak goreng 79,70 ton per bulan. Ketahanan stok 4,76 bulan atau 143 hari.

Berau realisasi diterima 91.228 liter (82,11 ton). Jumlah penduduk 238.214 jiwa dengan kebutuhan 28,59 ton per bulan. Ketahanan stok 2,87 bulan atau 86 hari.

Bontang realisasi diterima 2.844 liter (2,56 ton).  Jumlah penduduk 181.183 jiwa dengan kebutuhan 21,74 ton per bulan. Ketahanan stok 0,12 bulan atau hanya 4 hari.

Kutai Kartanegara realisasi diterima 52.071 liter (46,86 ton). Jumlah penduduk 803.902 jiwa dengan kebutuhan 96,35 ton per bulan. Ketahanan stok 0,49 bulan atau 15 hari.

Kutai Timur realisasi diterima 6.593 liter  (5,93 ton). Jumlah penduduk 390.991 jiwa  dan tingkat kebutuhan 46,92 ton per bulan. Ketahanan stok 0,13 bulan atau 4 hari.

Penajam Paser Utara realisasi diterima 760 liter (0,68 ton). Jumlah penduduk 162.518 jiwa dengan kebutuhan 19,50 ton  per bulan. Ketahanan stok  0,04 bulan atau 1 hari.

Lebih jauh Disperindagkop dan UKM Kaltim telah berkoordinasi dengan para produsen dan distributor, bahwa dalam waktu satu dua hari ke depan  sekitar satu juta liter minyak goreng akan kembali masuk ke Kaltim dalam kebijakan satu harga. 

Disperindagkop dan UKM Kaltim juga melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya stabilisasi harga minyak goreng. Salah satunya dengan operasi pasar bekerja sama dengan produsen PT Kutai Refinery Nusantara dengan kuota 80.000 liter dan operasi pasar minyak curah sebanyak 150.000 liter. 

Pemantauan dan pengawasan ketersediaan minyak goreng pun terus dilakukan di distributor, toko swalayan dan pasar tradisional.

Langkah lainnya adalah melakukan edukasi kepada masyarakat melalui semua saluran media cetak, elektronik, media online dan media sosial.

Kemudian bila masyarakat menemukan keluhan dan harga yang tidak sesuai terkait penerapan minyak  goreng satu harga, masyarakat dapat menghubungi hotline yang disiapkan di nomor 081258722124 dan email di layananpengaduankaltim@gmail.com. 

Langkah Pemprov Kaltim dalam menjaga stok minyak goreng ini pun  mendapat apresiasi mitra kerja mereka Komisi II DPRD Kaltim.

“Kebijakan dari pemerintah sudah cukup baik. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sigap mengantisipasi masalah ini,” kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltim Veridiana Huraq Wang memuji kinerja Pemprov Kaltim pada Dialog Publika TVRI Kaltim, Rabu (2/3/2022).  

Veridiana mengungkapkan, pihaknya intensif berkoordinasi dengan Disperindagkop dan UKM Kaltim. Stok minyak goreng dilaporkan masih cukup hingga beberapa bulan ke depan. Karena itu masyarakat diminta tidak panik, tetap berbelanja sesuai kebutuhan.  

Politikus kelahiran Muara Muntai ini juga mengapresiasi keseriusan Disperindagkop dan UKM Kaltim yang telah menyiapkan layanan hotline di nomor 081258722124 dan email  layananpengaduankaltim@gmail.com agar masyarakat bisa segera memberi laporan jika menemukan toko atau pedagang menjual tidak sesuai kebijakan satu harga pemerintah Rp 14.000 per kilogram untuk minyak goreng kemasan premium.

“Jadi dari laporan-laporan masyarakat itu kita bisa cepat lakukan monitoring lapangan agar  segera bisa ditindak jika ada penyimpangan,” kata Veridiana.

Kepada perusahaan media massa Veridiana juga mengajak untuk bersama-sama menjaga ketenangan daerah dengan tidak menyiarkan pemberitaan-pemberitaan yang justru bisa membuat masyarakat menjadi was-was dan lalu menyebabkan panic buying. 

Media diharapkan bisa bersama pemerintah untuk menciptakan ketenangan dan bukan hanya memburu sensasi. 

Menurutnya, edukasi terkait transparansi ketersediaan stok penting juga disampaikan melalui berbagai saluran media termasuk juga media sosial demi memberikan rasa tenang bagi masyarakat.  Apalagi, dalam beberapa hari ini stok minyak goreng akan tiba lagi di Kaltim sekitar 1 juta liter. 

Saat ini stok tersedia sekitar 1,6 juta liter dan cukup hingga 50 hari ke depan.

“Mari bersama memberikan edukasi.  Ngapain saya menumpuk minyak goreng, toh stoknya ada terus,” ajaknya.

Dia juga mengimbau masyarakat agar bijak bermedia sosial. 

“Masyarakat kita kadang suka berita yang hot. Baru sekali ke toko barangnya tidak ada, sudah dihebohkan. Padahal besoknya barang sudah ada. Mungkin karena proses waktu saja,” tukas Veridiana.

Namun demikian, dia tetap meminta agar pemerintah bersama aparat  terkait bisa terus mengintensifkan monitoring agar ketersediaan minyak goreng benar-benar aman di tengah masyarakat.

Dampak perang Rusia-Ukraina sudah barang tentu tidak terelakkan lagi. Demikian pula turbulensi harga CPO yang masih melambung tinggi entah kapan melandai kembali. 

Yang pasti, pemerintah akan terus bekerja keras untuk dapat menyiapkan stok dan harga minyak goreng yang wajar di tengah masyarakat. Sebab jangan sampai ketika 57.000 petani sawit berbahagia karena harga tandan buah segar tembus Rp 2.900 per kilogram, tapi 3,7 juta jiwa penduduk Kaltim justru menderita karena harga minyak goreng dijual di harga Rp 20.000 lebih per liter. (sul/ky/adpimprov kaltim)

Bagikan artikel ini
Perlu Bantuan, silahkan chat kami!